Pasar Emas Langsa Catat Harga Rp 7,2 Juta per Mayam

0

Ilustrasi Perhiasan Emas

THE ATJEHNESE – Langsa, 8 November 2025 – Harga emas di Peukan Langsa, Kecamatan Langsa Kota, mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat menembus hampir Rp 8 juta per mayam. Kini harga berada di kisaran Rp 7.200.000 per mayam, dan pedagang menilai angka ini tergolong stabil.

Penurunan harga ini disampaikan pengelola Toko Emas Jasa Sejahtera, Fakhrurrazi. Menurutnya, stabilnya nilai tukar dolar turut memengaruhi revisi harga emas dalam beberapa pekan terakhir. “Sejak sepekan terakhir harga emas di Langsa memang turun. Kini berada di angka Rp 7,2 juta per mayam, dan ini termasuk stabil,” ujarnya kepada TheAtjehnese.com, Sabtu (8/11/2025).

Diprediksi Bertahan hingga Akhir Bulan

Fakhrurrazi memperkirakan harga emas di Langsa tidak akan mengalami lonjakan tajam dalam waktu dekat. Namun, ia menyebut kemungkinan kenaikan baru akan terlihat di bulan mendatang mengikuti tren pasar global.

“Prediksinya akan stabil hingga akhir bulan ini. Biasanya, kenaikan kembali terjadi ketika harga emas dunia bergerak naik,” ungkapnya.

Rincian Harga Emas di Langsa

  • Emas kadar 99,5 persen: Rp 7.200.000 per mayam
  • Emas kadar 97 persen: Rp 7.000.000 per mayam
  • Perhiasan emas 70 persen: Rp 1.900.000 per gram
    (belum termasuk ongkos tempah Rp 50.000 per mayam)

Reaksi Pembeli

Penurunan harga ini mulai dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk membeli emas. Nurlaili (31), warga Gampong PB, mengaku sengaja menunggu waktu ketika harga turun untuk membeli perhiasan.

“Kalau harga di atas tujuh setengah (Rp 7,5 juta), saya tahan dulu. Begitu turun ke Rp 7,2 juta, baru saya beli. Lumayan bisa hemat kalau buat mas kawin,” katanya.

Hal senada disampaikan beberapa pedagang emas lain. Mereka melihat peningkatan jumlah pembelian dalam dua hari terakhir. “Biasanya masyarakat cepat beli kalau harga turun. Mereka anggap ini momen bagus sebelum naik lagi,” kata seorang pedagang.

Kenapa Harga Turun? Ini Faktor Globalnya

Harga emas dunia sempat terkoreksi akibat:

  1. Stabilisasi nilai tukar dolar terhadap rupiah
  2. Turunnya ketegangan pasar internasional
  3. Kebijakan bank sentral AS terkait suku bunga

Ketika dolar melemah atau tidak naik, harga emas cenderung ikut turun karena biaya impornya menjadi lebih ringan.

Perbandingan Harga dengan Daerah Lain

  • Banda Aceh: Rp 7,25 juta – Rp 7,3 juta/mayam
  • Bireuen: Rp 7,2 juta – Rp 7,26 juta/mayam
  • Aceh Timur: Rp 7,2 juta/mayam
  • Aceh Barat: Rp 7,25 juta/mayam

Harga di Langsa masih berada di rentang normal dan tidak jauh berbeda dengan daerah lain.

Pedagang Sarankan Investasi

Fakhrurrazi menilai momen penurunan harga semacam ini sering dimanfaatkan pembeli yang fokus pada investasi jangka panjang.

“Emas itu stabil. Kalau turun, tidak jatuh jauh. Tapi kalau naik, biasanya pelan tapi terus naik. Jadi bagus untuk disimpan,” ujarnya.

Menurutnya, banyak masyarakat membeli emas bukan hanya untuk perhiasan, tetapi juga sebagai tabungan keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *