Masjid Islamic Center Lhokseumawe, Ikon Kemegahan Islam di Aceh

0

islamic center lhokseumawe foto.Net

THE ATJEHNESE – Di jantung Kota Lhokseumawe berdiri sebuah bangunan megah yang menjadi kebanggaan masyarakat pesisir utara Aceh: Masjid Islamic Center Lhokseumawe. Masjid yang mulai dibangun pada tahun 2001 ini bukan hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga menjelma sebagai ikon arsitektur Islam yang memadukan sentuhan Timur Tengah dengan nuansa budaya Melayu–Aceh.

Lhokseumawe sendiri memiliki posisi strategis. Kota ini berada di jalur tengah Aceh, menjadi penghubung antara Banda Aceh dan Medan, sekaligus pintu distribusi perdagangan di wilayah timur Sumatera. Selain situasi geografis yang penting, Lhokseumawe juga memiliki sejarah panjang sebagai wilayah Kesultanan Samudera Pasai dan Kesultanan Aceh Darussalam. Semangat untuk mengangkat kembali kejayaan Islam pada masa lalu menjadi salah satu alasan dibangunnya Islamic Center Lhokseumawe.

Arsitektur Timur Tengah dengan Nuansa Aceh

Masjid Islamic Center tampil mencolok dengan kubah berwarna biru kehijauan yang menjulang tinggi. Bentuk bangunannya mengambil inspirasi dari masjid-masjid megah di Timur Tengah, namun tetap menghadirkan karakter Islam Nusantara. Dari kejauhan, kubahnya menjadi titik visual yang paling mencuri perhatian, sementara bagian fasadnya dipenuhi detail ornamen Islami yang tegas namun elegan.

Masuk ke dalam, suasana megah langsung terasa. Langit-langit masjid dihiasi lampu gantung kristal besar yang memancarkan cahaya keemasan, menciptakan suasana hangat dan khusyuk. Karpet tebal berwarna hijau dengan motif Islami memenuhi ruang utama salat dan memberikan kenyamanan bagi ribuan jamaah yang datang setiap hari.

Tidak hanya ruang ibadah, kompleks masjid juga memiliki taman dan area publik yang luas. Taman hijau yang mengelilingi masjid sering menjadi tempat bermain anak-anak sekaligus ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat. Di malam hari, pencahayaan dekoratif membuat masjid tampak berkilau dan menjadi daya tarik bagi siapa pun yang melintas di pusat kota.

Pusat Aktivitas Keagamaan dan Pendidikan Islam

Selain menjadi tempat salat, Islamic Center Lhokseumawe berfungsi sebagai pusat keagamaan dan sosial. Setiap pekannya, berbagai kegiatan digelar, mulai dari pengajian, tahfiz Al-Qur’an, diskusi keilmuan, hingga acara keagamaan besar pada Ramadhan. Masjid ini juga menjadi ruang edukasi bagi generasi muda, dengan kelas agama dan kegiatan pesantren kilat yang rutin dijalankan.

Masjid ini dibangun dengan konsep nilai-nilai Islam yang tidak hanya tercermin dari bentuk arsitektur, tetapi juga dari fungsinya sebagai ruang mempererat ukhuwah antarumat. Halaman masjid yang luas acap kali dipakai untuk kegiatan masyarakat, termasuk doa bersama, kajian terbuka, hingga kegiatan sosial.

Daya Tarik Wisata Religi

Kehadiran Masjid Islamic Center menjadikan Lhokseumawe salah satu kota tujuan wisata religi di Aceh. Banyak pendatang dari luar daerah menyempatkan diri singgah untuk melihat kemegahannya. Muhammad, seorang wisatawan asal Medan, mengaku terpesona setelah pertama kali berkunjung.

“Masjid ini benar-benar megah. Desainnya perpaduan Timur Tengah dan Aceh. Saya kagum dengan detail arsitekturnya, sangat nyaman untuk beribadah,” katanya.

Hal senada disampaikan Tari, pengunjung dari Banda Aceh, yang menyebut masjid ini sebagai salah satu bangunan terbaik di Aceh. Ia hanya berharap pengelolaan fasilitas tetap diperhatikan.

“Saya selalu mampir kalau sedang ke Lhokseumawe. Masjidnya sangat indah, cuma toilet kadang kurang bersih dan airnya kecil,” ujarnya.

Simbol Identitas Islam dan Modernitas Aceh

Keberadaan Masjid Islamic Center Lhokseumawe menunjukkan bahwa rumah ibadah dapat menjadi pusat peradaban modern tanpa meninggalkan akar nilai budaya dan agama. Dengan konstruksi megah, fasilitas lengkap, dan aktivitas keislaman yang hidup, masjid ini telah berkembang menjadi landmark kota sekaligus representasi kemajuan masyarakat Aceh.

Seiring berjalannya waktu, masjid ini diyakini akan tetap menjadi simbol spiritual sekaligus wisata religi yang memperkuat identitas Lhokseumawe sebagai kota yang religius, damai, dan berbudaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *