Angka Kemiskinan Turun Menjadi 8,24 Persen, BPS: Peluang Kerja Baru dan Program Pemerintah Dorong Perbaikan Ketenagakerjaan

Flyer persentase pengangguran di Lhokseumawe. (dok/bps).
THE ATJEHNESE – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2025 yang menunjukkan tren perbaikan ketenagakerjaan di Kota Lhokseumawe. Dalam rilis tersebut, tercatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Lhokseumawe turun dari 8,47 persen menjadi 8,24 persen, atau penurunan sebesar 0,23 persen dibanding tahun sebelumnya. Meskipun masih menjadi daerah dengan TPT tertinggi di Provinsi Aceh, angka ini dipandang sebagai sinyal positif dari upaya peningkatan lapangan kerja yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah.
BPS mencatat jumlah pengangguran di Kota Lhokseumawe pada Agustus 2025 mencapai 8.036 orang. Di tingkat provinsi, hampir seluruh kabupaten/kota mengalami penurunan TPT, kecuali Aceh Singkil yang naik dari 6,44 persen menjadi 6,55 persen. Secara perbandingan, penurunan TPT Lhokseumawe berada pada posisi keempat terbaik setelah Kota Sabang, Kota Subulussalam, dan Kota Banda Aceh.
- Dorongan Pembukaan Lapangan Kerja dari Pemerintah Pusat dan Daerah
Kepala BPS Kota Lhokseumawe, Sardi, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa perbaikan tersebut tidak terlepas dari meningkatnya serapan tenaga kerja di berbagai sektor. Program pemerintah pusat seperti pembukaan dapur MBG dan formasi baru di SPPG, turut membantu mengurangi jumlah pencari kerja di kota tersebut.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Lhokseumawe juga memperkuat kontribusinya melalui pengangkatan PPPK dan implementasi 15 program unggulan yang digagas Wali Kota Dr. Sayuti Abubakar dan Wakil Wali Kota Husaini SE. Program-program tersebut menyasar isu penting seperti:
- Pengelolaan sampah dan kebersihan kota
- Penanganan banjir dan perbaikan drainase
- Pemerataan jaringan air bersih
- Penataan ruang terbuka hijau dan taman kota
- Penguatan lingkungan pesisir
- Penyelesaian pembangunan Islamic Center
- Peningkatan kualitas SDM
- Digitalisasi layanan publik
- Ruang kreatif pemuda
- Program jajan subuh berjamaah
- Bantuan sosial untuk lansia miskin
- Beasiswa pelajar berprestasi
- Pengembangan industri minyak ikan
- Pemberdayaan sektor perikanan
- Peningkatan sektor pertanian modern
Program bantuan rumah duafa serta berbagai bantuan sosial lainnya juga dianggap membantu menurunkan angka kemiskinan dan memberikan ruang ekonomi baru bagi masyarakat yang sebelumnya rentan terhadap tekanan ekonomi.
- Harapan Perbaikan Ekonomi dan Lapangan Kerja di Masa Mendatang
Dengan turunnya tingkat pengangguran dan meningkatnya aktivitas ekonomi, pemerintah berharap tren ini dapat terus dipertahankan. Pemerintah menyadari bahwa turunnya angka kemiskinan harus sejalan dengan terbukanya peluang kerja baru yang merata bagi seluruh kelompok penduduk.
Seharusnya, dengan turunnya persentase kemiskinan tersebut diharapkan juga akan semakin mudahnya terbuka lapangan pekerjaan dan pemenuhan hak di lapangan, sehingga masyarakat tidak hanya terbantu secara sosial tetapi juga mendapatkan akses yang lebih adil terhadap sumber-sumber ekonomi.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat, Kota Lhokseumawe diharapkan dapat terus memperbaiki kondisi ketenagakerjaan dan meningkatkan kesejahteraan warganya secara menyeluruh.
