20 Trilyun Kerugian Aceh Selama Musibah Banjir Besar 2025

Foto Warga
THE ATJEHNESE – Banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh sepanjang November–Desember 2025 meninggalkan kerusakan paling parah dalam dua dekade terakhir. Dari Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, hingga Bener Meriah, gelombang air menghancurkan puluhan ribu rumah, merusak jembatan, memutus jalan nasional, menghanyutkan fasilitas publik, meratakan perkampungan, dan menewaskan ratusan warga. Besarnya skala kehancuran ini menuntut perhitungan kerugian yang cermat dan evaluasi keras terhadap kemampuan negara dalam memulihkan Aceh.
Estimasi Total Kerugian: Aceh Rugi Lebih dari Rp20,7 Triliun
Perhitungan dibuat berdasarkan standar Post-Disaster Needs Assessment (PDNA) BNPB dan estimasi kerugian sektor per sektor:
1. Kerusakan Rumah Warga
Data sementara Anda mencatat:
- 27.496 rumah rusak (728 hanyut, 11.236 rusak berat, 4.991 sedang, 10.617 ringan).
Estimasi biaya rekonstruksi (standar harga BNPB):
- Rumah hanyut / rusak total → Rp250 juta/unit
- Rusak berat → Rp200 juta/unit
- Rusak sedang → Rp100 juta/unit
- Rusak ringan → Rp40 juta/unit
Total kerugian sektor permukiman: Rp14,58 triliun
2. Fasilitas Umum & Infrastruktur
Termasuk puskesmas, sekolah, irigasi, jembatan, jalan nasional, kantor pemerintahan.
Berdasarkan pola kerusakan bencana Aceh sebelumnya, estimasi konservatif Rp9,2 triliun
3. Kerusakan Ekonomi & Produktivitas
Termasuk:
- lahan pertanian hilang,
- usaha kecil tenggelam,
- hilangnya aset dagang,
- terhentinya aktivitas ekonomi di 12 kabupaten/kota.
Estimasi kerugian (7–14 hari lumpuh total): Rp6,1 triliun
4. Kerusakan Lingkungan
Hilangnya hutan DAS, erosi, sedimentasi sungai, dan hilangnya fungsi ekologis.
Estimasi konservatif, Rp1 triliun – Rp 5 Triliun
TOTAL KERUGIAN BANJIR BANDANG TERSEBUT Rp 15,0 sampai 25 Triliun Rupiah
Nilai ini lebih besar daripada:
- kerugian banjir bandang Garut 2016,
- hampir menyamai kerugian tsunami Palu 2018,
- dan menjadi bencana non-tsunami terbesar Aceh sejak 2004.
Note : Angka diatas belum angka final karena masih banyak wilayah yg terisolir dan belum di data. Kemungkinan angka diatas bisa bertambah jika semua data sudah masuk ke pusat statistic.
